Rabu, 18 April 2012

Ya...!!!


v  langkah kaki menyusuri tepi jalan, sekejap terlintas dari kejauhan wajah yang biasa,dan  tak memperdulikan tatapan mata itu.
v  sedikitpun tak ada rasa,tiba-tiba dia menghampiriku sambil tersenyum dia berkata"kamu kan, adik temanku?"
 "ya, kakakku yang biasa duduk bersama teman-temannya termasuk kamu kan!" dengan jawaban yang biasa. tidak pernah mengharapkan ada kelanjutan dari jawaban yang  diberikan.
kaki terus menapaki tepi jalan menuju gang kecil menuju rumah nenekku,namun kakiku berhenti di depan mulut gang.
"sedang menunggu jemputan bapak ya?"suara terdengar sambil tersenyum mata itu menatap dengan penuh arti.

"ya!"hanya jawaban itu yang keluar dari bibirku, sambil berlalu aku berjalan menuju jalan raya." boleh kutemani sampai bapakmu datang?" ucapnya.. ah, langkah itu sepertinya tak mau berhenti mengikutiku. Ucapku dalam hati

"iya boleh saja,asal jangan ada yang marah nantinya bila melihat kita berjalan berdua!!" mulai membuka hati untuk bersikap baik padanya.banyak pertanyaan keluar dari bibirnya,sampai tentang hubunganku dengan orang – orang istimewa di hati.
menyukai seseorang bagiku tidak mudah, termasuk orang yang introvert. selalu melihat diriku terlalu banyak kekurangan, dan tt orang lain mengetahui kekuranganku.
sepanjang malam itu  melihat mata yang teduh dan hangat,itu juga terlihat dari cara dia berbicara. tersentak, sedikit kaget ternyata ungkapan itu membuat  tak percaya,"jangan pernah bercanda bang,kamu adalah teman dari kakakku, apa yang kau ingin dariku?"
"ada apa dengan dirimu? dan kenapa kalau  adalah teman kakakmu?salah??sudah lama  menyukaimu,dengan banyak pertimbangan bahwa kau adalah adik dari temanku.malam ini adalah waktunya  ungkapkan semua ini," hampir tidak bisa mengangkat wajah menatap sepasang mata yang sedang menatapku.
tiba-tiba  mulai merasa sangat dingin,sedikit bingung dan banyak pertanyaan melintas di otakku.bibir ini terkatup tak memberi jawaban.
"itu bapakmu sudah datang,tapi tolong jangan lupa dengan pertanyaan ini!!" besok  mengharapkan jawabannya."
walaupun pulang bersama-sama diantar bapakku,di samping bapak yang sedang menyetir  terdiam tak banyak bicara. hanya mengutip pembicaraan dia dan kakak yang duduk di belakang.
  bukan perempuan yang mudah menyukai orang dalam hitungan hari apalagi jam.
Sampai dirumah jam 00.30 wit,terasa sangat lelah sepanjang malam ini,masuk kamar,  langsung merebahkan tubuh dan tertidur
     aktifitas yang sama di keesokkan harinya,pergi ke sekolah,bergaul dengan teman-teman sekolah.tidak terlalu  fikirkan hal yang terjadi semalam,seperti biasa  berjalan pulang lewati tepian jalan,  mengharapkan tidak bertemu dia.
dengan sedikit mempercepat langkah agar tidak lagi bertemu dia,tiba –tiba tanganku ada yang memegang. dia,ya! dia sudah berada tepat didepan wajah ini.
“kau belum menjawab pertanyaan semalam? Apa  sudah bisa dapat jawabannya sekarang?”
“maaf abang,bisa kasih waktu sampai  siap?jawabku,  belum begitu mengenal pribadimu!”bisik hati kecil ku.
“baiklah  tunggu sampai kamu siap”,sambil menunduk  asyik memainkan jemari tanganku.kenapa matanya masih memandangi ? mulai merasa ada yang lain dengan semua ini.malam terasa lambat.entah apa yang ada dalam batin ini,seperti bercampur aduk.tiba-tiba sahabatku berjalan mendekati  dan dia.sembari bertanya” Nin,belum pulang?ada urusan apa si abang ini? Kok tumben dia berduaan sama kamu?”
Melihat sahabatku,senyumanku mengembang di bibir “oh,lagi tunggu bapakku ,katanya mau jemput  disini!Ran,mau tidak temani  sampai bapakku datang?boleh ya!,”langsung tanganku memegang tangan sahabatku dengan sedikit memohon.
“maaf Nin bukannya tak mau tapi kebetulan mama lagi tunggu belanjaan nih!”,sambil menunjukkan bawaan yang sedang di pegangnya.
“ya...padahal  berharap kamu bisa temani  sampai bapakku datang!”
“kan ada abang,biar dia temani kamu sajalah!,tapi awas jangan macam-macam sama sahabatku ya!”ancungan tinju yang pas di bagian perut si abang kemudian Rani berlari menyelamatkan diri dari cubitan si abang.
“Nina,besok datang lagi kita jalan ke toko,cari sepatu buat  ya!!” sambil berteriak sahabatku berlari ke dalam gang menuju rumahnya.
“awas, kalau sampai ketemu besok!”abang meringis sambil tersenyum memandang ke arahku.
 mulai bingung dengan situasi yang  hadapi,tiba-tiba  seperti terserang demam”aduh kenapa dia masih di sini?lama-lama  susah bernapas ni,” bicara sendiri dalam hati.
“Nina,kenapa diam? Bicaralah biar lebih enak,” mulai tersenyum tapi tak mampu memandang wajah itu.
“mau cerita apa ya?kamu saja yang cerita!”,keringat tubuh mulai terasa dingin merasuki tulang-tulangku.
Dia terlihat sangat santai menghadapi  yang mulai gemetar.
  suka sama kamu sudah sejak lama,tapi baru kali ini  di beri kesempatan berdua”.tangannya berusaha meraih tanganku yang sudah terasa beku.
Berusaha menyembunyikan tangan, berkata”kan semalam lagi sama-sama!,maaf ya!yang  tahu kamu sudah punya orang yang istimewa dan kalo tidak salah namanya desi anaknya pak RT disini,”
Sedikit kaget dan sambil tersenyum ” iya namanya desi tapi itu hubungan sangat sulit,orangtuanya tidak pernah mau dia berhubungan dengan anak- anak tongkrongan disini,ya termasuk .” tatapan mata yang teduh menatap ke arahku,seakan-akan memohon untuk mau menerima dia.
“ terus terang  tak suka dengan cara seperti ini! bila memang punya hubungan dengan seseorang harusnya bang bisa sabar menjalani semuanya “
“ terima kasih de,tapi memang semuanya susah untuk dijalani,ya seperti air mengalir sajalah “ wajah santai namun suara yang terdengar pasrah.